KBJ, Jakarta – Pemerintah Indonesia secara resmi bergabung dalam grup inti yang terdiri dari 19 negara yang bekerja secara diplomatis untuk memperluas pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat. Langkah ini dilakukan menghadapi konferensi internasional tingkat tinggi di New York, yang bertajuk High-Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two-State Solution, dijadwalkan berlangsung pada 22 September 2025.
Deputi Wakil Tetap Indonesia untuk PBB, Hari Prabowo, menjelaskan bahwa tujuan inti konferensi ini adalah memobilisasi sebanyak mungkin negara agar secara resmi mengakui Negara Palestina, sehingga posisi diplomatik Palestina semakin diperkuat dalam setiap negosiasi perdamaian.
Konferensi ini diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi. Meski kedua negara menjadi inisiator utama, Indonesia, sebagai bagian dari core group, aktif di backstage diplomacy untuk mendorong negara lain ikut memberi pengakuan. Beberapa negara yang sudah menyatakan niat untuk mengakui Palestina termasuk UK, Prancis, Portugal, dan Malta.
Hari Prabowo juga mengatakan bahwa pengakuan resmi bukan sekadar simbol. Dengan semakin banyak negara mengakui Palestina, maka leverage diplomatik Palestina akan meningkat, yang dapat memengaruhi jalannya negosiasi damai, termasuk implementasi solusi dua negara.