KBJ, Jakarta – Dalam waktu dekat, warga Jakarta dan Bandung mungkin bakal merasakan perubahan besar dalam mobilitas darat. Rencana pembangunan tol baru yang menghubungkan kedua kota itu diklaim bakal memotong waktu tempuh secara signifikan.
Menurut sumber internal proyek, tol ini akan dibangun menyusuri koridor strategis agar menghindari kepadatan di jalur eksisting. Dengan desain yang mendukung kecepatan tinggi dan arus lancar, perjalanan antara ibu kota dan kota kembang diperkirakan bisa berlangsung jauh lebih cepat dibanding rute tol sekarang.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), informasi ini telah menyebar ke kalangan pelaku transportasi, pengembang infrastruktur, dan komunitas pengguna jalan.
Pengaruh Besar bagi Mobilitas & Ekonomi
Tol baru tersebut tidak hanya akan mengurangi waktu di jalan, tapi juga membawa dampak ekonomi positif. Kota Bandung, sebagai pusat industri dan wisata, sangat bergantung pada konektivitas ke Jakarta. Dengan akses yang lebih cepat, distribusi barang dan arus penumpang bisa lebih efisien.
Sementara itu, Kementerian PUPR kemungkinan akan menetapkan tipe jalan tol ekspres dengan batas kecepatan lebih tinggi dibanding tol konvensional. Kombinasi desain jalan, struktur jembatan, dan regulasi kecepatan akan menjadi kunci agar pengguna dapat memanfaatkan kecepatan optimal secara aman.
Namun ada tantangan: pembangunan tol sepanjang rute baru berarti harus menghadapi masalah pengadaan lahan, relokasi masyarakat, dan penyesuaian lingkungan. Jika persiapan tidak matang, proyek ini bisa memicu resistensi lokal.
Langkah Lanjutan & Proyeksi Waktu
Sumber menyebut bahwa proyek ini saat ini berada di tahap studi kelayakan dan desain awal. Beberapa opsi jalur tengah dipertimbangkan, termasuk jalur melalui kawasan selatan Bandung yang relatif lebih terbuka. Pemerintah ditargetkan mengumumkan jalur final dan lelang konstruksi sebelum akhir 2025.
Setelah konstruksi dimulai, estimasi pengoperasian bisa dilakukan dalam jangka 3 hingga 4 tahun, jika tidak terjadi hambatan besar. Jika tol ini aktif, perjalanan Jakarta–Bandung bisa turun dari 2,5–3 jam menjadi kurang dari 1,5 jam.