KBJ, Jakarta – Pasar kendaraan listrik di Indonesia menunjukkan tren positif sepanjang 2025. Data Gaikindo mencatat, penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) tumbuh hingga 152,5 persen pada kuartal I 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara total, penjualan kendaraan elektrifikasi (BEV, PHEV, dan hybrid) naik 43,4 persen dengan capaian 27.616 unit. Angka ini memberi sinyal bahwa kendaraan listrik semakin diminati konsumen, meski pasar otomotif nasional secara keseluruhan masih lesu.
Pada April 2025, penjualan mobil listrik mencapai 7.690 unit, sedikit turun dibanding Maret yang mencapai 8.835 unit. Kendati demikian, tren pertumbuhan tetap kuat. BYD Sealion 7 menjadi model terlaris dengan 1.793 unit, disusul BYD M6 (1.257 unit), serta merek lain seperti Chery dan Wuling.
Pemerintah mendorong pertumbuhan ini lewat beragam insentif, mulai dari pembebasan PPnBM hingga PPN, serta dukungan pengembangan ekosistem baterai nasional berbasis nikel. Gaikindo sendiri menargetkan penjualan mobil listrik bisa menembus 60 ribu unit hingga akhir 2025.
Meski begitu, sejumlah tantangan masih menghadang. Infrastruktur stasiun pengisian daya (SPKLU) belum merata, harga kendaraan masih relatif tinggi, dan sebagian masyarakat masih khawatir soal jarak tempuh baterai (range anxiety).
Dengan dukungan regulasi pemerintah dan agresivitas produsen seperti BYD, Wuling, dan Chery, pasar EV di Indonesia diprediksi terus melaju. Para pelaku industri optimistis tren positif ini akan membuka era baru transportasi ramah lingkungan di Tanah Air.
